Pentingnya Password Manager dalam Kehidupan Digital dan Review Aplikasi Bitwarden
Bayangkan, jika Anda cukup aktif menggunakan media sosial, ada pasti tahu beberapa platform yang sangat sering digunakan seperti Facebook, Twitter, Instagram, Linkedin, dan lain sebagainya. Bayangkan jika masing-masing username dan passwordnya berbeda untuk masing-masing platform dan kamu lupa kombinasinya. Di sini lah fungsi password manager. Menggunakan password manager, kamu bisa menyimpan username dan passworda kamu ke dalam satu aplikasi dan ketika kamu ingin masuk ke dalam plaform yang kamu inginkan, password manager akan memberikan username dan password yang tepat. Dengan hanya perlu menghafal satu password, yakni password yang akan membuka password manager kamu, kamu tidak perlu khawatir akan passwordmu yang lain. Password manager akan mengurusnya!
Timbul pertanyaan, bagaimana kita bisa yakin jika password yang kita simpan di password manager tidak digunakan oleh pengembang password manager ini? Jawabannya adalah enkripsi. Ketika kamu membuat akun dan menyimpan informasi ke dalam software password manager milikmu, data yang kamu miliki akan dikacau dengan informasi seperti username dan password serta master id milikmu sehingga, data yang dikirimkan ke server hanya pengenal data milikmu dan seluruh password yang sudah dalam bentuk terenkripsi. Tanpa informasi password dan username yang kamu miliki, data tadi tak dapat diakses karena terbaca seperti informasi yang kacau balau dan tidak dapat dipahami. Jadi ketika kamu ingin menggunakan password manager di tempat lain, softwarenya hanya akan meminta data yang sifatnya masih terenkripsi. Ketika kamu memasukkan username dan password utama, barulah informasi dapat diakses.
Sehingga pertanyaan berikutnya yang timbul, provider password manager mana yang harus saya gunakan? Menurut saya sendiri yang mengutamakan kenyamanan dan aplikasi yang gratis serta open source, Bitwarden adalah jawabannya! Sebelumnya saya sudah cukup lama menggunakan provider lain yang cukup dikenal di dunia password manager yakni Lastpass. Tetapi ada beberapa masalah yang saya temukan seperti aplikasi androidnya memiliki bug sehingga terkadang password yang dimasukkan berbeda dengan yang saya simpan kalau memakai autofill (kalau copy-paste manual tidak masalah). Juga, sebenarnya Lastpass beberapa kali pernah dihack meskipun data yang dicuri tidak pernah bocor karena datanya masih terenkripsi. Selain itu, harga Lastpass juga cukup mahal kalau diukur dengan harga Rupiah, karena personal plan-nya USD 36 per tahun (per tanggal 1 Juni 2020). Cukup mahal bukan? Lastpass sebenarnya juga menawarkan free plan, fiturnya kalau menurut saya sudah cukup untuk pengguna baru dalam dunia password manager. Selain itu, Lastpass bersifat closed source, artinya Lastpass tidak membuka kepada publik bagaimana kode programnya sehingga hanya Lastpass yang benar-benar tahu bagaiaman softwarenya bekerja.
Kemudian saya mendengar ada alternatif lain bernama Bitwarden. Saya melihat Bitwarden ditawarkan sebagai password manager yang open source, kita bisa memakai Bitwarden di luar server yang mereka tawarkan (tentunya jika kamu punya kemampuan teknis untuk itu). Ketika saya mencari tahu lebih jauh, Bitwarden menawarkan free plan yang mirip seperti Lastpass, dalam artian, Bitwarden cukup baik dalam menawarkan jasa mereka. Berbagai paket berbayar mereka juga lebih murah, personal plan hanya USD 10 per tahun (per 1 Juni 2020). Perbedaan harganya cukup lumayan. Dukungan aplikasi Bitwarden juga lumayan lengkap seperti bisa digunakan di Windows, MacOS, Linux, mendukung hampir semua browser, Android, iOS, dan web based. Selain itu, Bitwarden juga memiliki fasilitas untuk mereka yang ingin pindah dari password manager lamanya seperti saya dari Lastpass. Anda bisa mengimport format CSV dan Bitwarden kemudian akan menatanya secara otomatis. Info lebih lanjut bisa kamu baca sendiri di websitenya.
Selama menggunakan lebih dari enam bulan, seluruh kebutuhan saya dalam menggunakan Lastpass dapat digantikan oleh Bitwarden. Satu-satunya yang hilang menurut saya, Lastpass biasanya memiliki tombol khusus yang muncul di website ketika ingin melakukan autofill di Windows, kita tinggal klik, pilih username dan passwordnya, kemudian login. Bitwarden memerlukan klik tombol kanan mouse, pilih Bitwarden, auto fill, baru kemudian memilih informasi loginnya. Sedikit lebih ribet namun tidak terlalu masalah menurut saya.
Contoh penggunaan auto fill Bitwarden |
Sebenarnya tidak hanya menyimpan username dan password, password manager seperti Bitwarden dan Lastpass juga ikut dilengkapi dengan teknologi password generator. Karena kamu akan mempercayakan semua password kepada aplikasi ini, kamu tidak perlu lagi menghafal password selain master password kamu. Karena itu, password generator memastikan kamu punya berbagai password yang berbeda untuk setiap website tanpa berpikir. Selain itu, layaknya Lastpass, Bitwarden juga bisa menyimpan kartu debit/kredit yang kamu gunakan, catatan, dan informasi pribadi. Cukup lengkap untuk keperluan password manager.
Hingga sekarang saya masih menggunakan Bitwarden untuk kebutuhan password manager saya. Tidak banyak keluhan dan masih membantu saya untuk menjaga semua password. Sudah saatnya kamu juga ikut memakai password manager! Jika tertarik dengan Bitwarden bisa dicek di bawah:
Sumber gambar:
By Kspearrin - Own work, CC BY-SA 4.0, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=70317092
Comments
Post a Comment