Mengelola Keuangan Pribadi Untuk Mencapai Kemandirian Finansial


Keuangan pribadi merupakan suatu alat yang kita gunakan dalam menjalani hidup sehari-hari. Kita menggunakan uang hampir dalam setiap sisi hidup kita. Masalahnya adalah kita tidak selalu diajarkan bagaimana dalam mengelola keuangan pribadi untuk mencapai kemandirian. Terkadang kita hanya mengingat uang ketika mendapatkannya dan ketika akan membelanjakannya kemudian panik ketika kita tidak memiliki rencana yang baik terhadap kejadian yang cukup luar biasa dalam hidup kita. Bagaimana kita dapat mengelola keuangan pribadi secara baik? Pada post kali ini saya akan berbagi berbagai hal yang mungkin dapat membantu Anda kedepannya dalam merencanakan keuangan Anda lebih baik


Mengelola Pendapatan Anda Dengan Bijak

Dalam menjalani hidup ini, kita tentu memahami mendapatkan pekerjaan dan memiliki pendapatan yang memuaskan merupakan impian setiap orang. Namun yang tidak selalu dipahami setiap orang adalah pendapatan dari pekerjaan utama Anda merupakan ujung tombak dari pengelolaan keuangan Anda. Tanpa pendapatan, bagaimana pun rencana Anda, keuangan Anda pasti tidak akan berjalan baik. Jadi Anda harus mengingat sebelum bekerja pada suatu perusahaan ataupun memulai bisnis, apakah pendapatan tersebut sudah memenuhi kebutuhan primer Anda? Bagaimana dengan kebutuhan sekunder dan tersier Anda? Selain itu, pekerjaan terkadang menawarkan Anda kenikmatan tidak dalam bentuk uang seperti tempat tinggal atau makan siang gratis yang tentunya akan mengurangi biaya sehari-hari Anda. Hal ini juga patut dipertimbangkan ketika menerima pekerjaan dari perusahaan tertentu.

Ketika Anda mendapatkan pendapatan, Anda perlu paham bahwa utamanya Anda harus memenuhi kebutuhan primer Anda terlebih dahulu. Namun, ketika pendapatan Anda melebihi hal tersebut, Anda harus mulai bijak. Salah satu saran utama yang sering saya dengar adalah mulai menabung. Tetapi kali ini, janganlah menabung sisa uang Anda saja setelah Anda pakai untuk kebutuhan, tetapi tabunglah dalam jumlah tetap setiap bulan, bahkan sebelum Anda pakai untuk kebutuhan Anda! Contohnya adalah Anda mendapatkan pendapatan 5 juta per bulan dan kira-kira akan terpakai 3 juta untuk kebutuhan sehari-hari. Anda tentunya akan berpikir jika 2 juta dapat Anda tabung dengan mudah. Namun, kenyataannya Anda akan tergoda untuk mengambil tabungan ini untuk memenuhi kebutuhan sekunder dan tersier Anda! Jadi, untuk mengatasinya, ketika Anda terima gaji, langsung pisahkan tabungan yang bersifat darurat, misalkan 500 ribu per bulan dan Anda tidak akan menggunakannya dengan alasan apapun.

Untuk apa uang 500 ribu ini kalau begitu? Ini adalah tabungan darurat Anda. Ketika Anda berada dalam keadaan darurat misalnya Anda menabrak mobil orang dan membutuhkan uang, maka gunakan uang ini untuk menggantinya. Atau misalkan Anda membutuhkan alat tertentu sehubungan pekerjaan Anda yang sifatnya sangat mendesak, pakailah uang ini. Dengan ilustrasi di atas, Anda langsung menabung 500 ribu ketika menerima gaji, menghabiskan 3 juta untuk kebutuhan sehari-hari, 1 juta 500 ribu untuk kebutuhan sekunder dan tersier Anda. Bayangkan jika Anda melakukannya selama setahun dan tidak perlu memakai uang darurat ini, Anda sudah memiliki uang sebanyak 6 juta. Dengan demikian, Anda tidak lagi merasa kekurangan uang. Ingatlah, cash is king dan Anda harus mengelola arus kas Anda dengan bijak. Salah satu nasihat yang cukup baik adalah spend what is left after saving, not the other way around (belanjakanlah uang yang tersisa setelah menabung, bukan sebaliknya).

Tabungan dan Keadaan Darurat

Terkadang tak dapat dihindari bahwa keadaan darurat pasti akan terjadi dalam hidup Anda. Salah satu ketakutan yang mungkin Anda pikirkan adalah kehilangan pekerjaan Anda. Untuk itu, Anda perlu menabung dengan satu tujuan: memiliki uang darurat. Berapa banyak? Ada banyak pendapat soal itu, tetapi menurut saya uang darurat Anda setidaknya cukup untuk Anda hidup selama 6 bulan atau kasarnya tabungan Anda minimal 6x kebutuhan sehari-hari Anda selama sebulan. Jika kita menggunakan contoh di atas bahwa kebutuhan sehari-hari Anda sebulan adalah 3 juta, maka setidaknya Anda harus menabung hingga 6*3 juta = 18 juta rupiah! Tetapi jika kita lihat dari contoh di atas, kita bisa mencapainya dalam waktu 3 tahun (asumsi bahwa menabung 500 ribu setiap bulan). Tentunya Anda tidak harus menunggu 3 tahun untuk mencapai tujuan ini. Anda bisa saja meningkatkan uang tabungan Anda di awal-awal tahun untuk mencapai target ini atau mungkin saja ketika Anda mendapatkan gaji tambahan di tahun berikutnya, Anda meningkatkan tabungan Anda untuk mencapai tujuan ini. 

Untuk apa tabungan sejumlah 6 bulan ini? Tentunya untuk memikirkan langkah Anda kedepannya. Dalam waktu 6 bulan, Anda diharapkan mendapatkan pekerjaan baru atau memulai bisnis sendiri. Tentunya Anda tidak menunggu sampai 6 bulan berlalu tetapi segera mencarinya mulai dari bulan pertama tetapi tentunya hal tersebut terkadang tidaklah mudah. Setidaknya 6 bulan ini akan membantu Anda untuk mencari pijakan baru sebelum pendapatan Anda kembali seperti semula. Atau berbisnis tidak selalu menguntungkan, oleh karena itu, waktu 6 bulan akan menjadi waktu yang krusial bagi Anda untuk bertahan dan memulai hidup baru.

Tentunya keadaan darurat dapat datang dalam berbagai bentuk. Anda tentunya diharapkan dapat mengantasipasi keadaan tersebut dalam berbagai cara namun tabungan darurat merupakan pertahanan terakhir Anda dalam menghadapi hal tersebut. Semoga Anda selalu selamat dalam berbagai perjalanan hidup Anda!

Asuransi dan Mengelola Risiko dalam Hidup Anda

Asuransi merupakan produk keuangan yang digunakan untuk mengatasi berbagai risiko dalam hidup Anda. Pada dasarnya, perusahaan asuransi menggunakan statistika untuk menghitung kemungkinan suatu kejadian buruk terjadi dan mengumpulkan uang dari berbagai orang kemudian menginvestasikannya sehingga orang-orang yang terkena dampak kejadian buruk tersebut mendapat pembayaran. Pertanyaan yang seringkali timbul adalah apakah tidak buang-buang uang ketika saya tidak pernah ketika mendapat kejadian buruk tetapi harus membayar? Sebenarnya tidak. Hal ini karena Anda tidak dapat memastikan kapan kejadian buruk menimpa Anda. Bagaimana ketika membaca post ini, sebuah pesawat sedang jatuh di atas rumah Anda? Anda mungkin selamat tetapi rumah Anda hancur seketika. Ketika Anda memiliki asuransi rumah, Anda akan terlindungi dengan mendapat pembayaran dari perusahaan asuransi. Begitupula dengan asuransi kesehatan dan berbagai asuransi yang ada.

Utamanya asuransi merupakan kerja sama antara Anda dengan pemegang polis lain untuk mengumpulkan dana dan mempercayakan perusahaan asuransi untuk mengelola uang tersebut. Ketika suatu hal buruk terjadi kepada pemegang polis, mereka yang kurang beruntung akan mendapatkan dukungan dan perlindungan finansial. Inilah kenapa asuransi harus menjadi bagian penting dalam hidup Anda untuk melindungi Anda dan orang-orang di sekitar Anda dari berbagai peristiwa buruk.

Anda mungkin pernah mendengar asuransi yang memberikan uang preminya kembali dalam waktu tertentu seperti asuransi pendidikan. Saya pikir, hal tersebut bukanlah asuransi yang tepat. Karena jika Anda mengharapkan pengembalian uang di masa depan, maka Anda membutuhkan investasi yang akan kita bahas dalam bagian berikutnya, bukan asuransi. Asuransi yang sebenarnya adalah asuransi yang memberikan Anda uang hanya ketika kejadian tertentu menimpa Anda. Lalu bagaimana dengan unitlink? Anda mungkin juga pernah ditawarkan oleh perusahaan asuransi produk ini. Lalu apa yang dimaksud unitlink? Sejauh yang saya tahu, ini merupakan gabungan produk asuransi dan investasi. Sebagian uang yang anda bayarkan akan dijadikan premi asuransi dan sebagian lagi diinvestasikan. Saya juga berpikir Anda lebih baik berinvestasi sendiri jika bisa dibanding mengikuti unitlink. Karena terdapat kebebasan di dalam berinvestasi sendiri dibandingkan unitlink.

Investasi dan Rencana Masa Depan Anda

Ketika orang memikirkan kata investasi, terkadang yang muncul dalam pikiran mereka adalah "Kekayaan dalam waktu singkat". Padahal, investasi adalah soal waktu. Ketika Anda berinvestasi, yang perlu Anda bayangkan layaknya menanam pohon. Anda menanamnya dengan sabar hingga nanti tubuh besar dan dapat memberikan Anda pemandangan yang rindang dan memberikan Anda sandaran ketika tua nanti. Begitu pula investasi, Anda menggunakan investasi untuk memupuk kekayaan Anda di masa depan untuk dapat digunakan di masa mendatang. Berapa banyak yang Anda nikmati tentunya setara dengan berapa banyak yang Anda investasikan mulai dari sekarang karena waktu adalah teman Anda dalam berinvestasi.

Ada beberapa instrumen investasi yang dapat Anda gunakan, seperti di Indonesia yang umumnya emas, mata uang negara lain, obligasi dan surat utang negara, deposito, saham, dan reksa dana. Mungkin Anda berpikir untuk berinvestasi di emas tetapi saya pikir akan lebih bijak jika Anda berinvestasi dalam reksa dana indeks. Apa itu reksa dana? Reksa dana merupakan instrumen keuangan dimana Anda bersama orang lain mengumpulkan uang yang kemudian dikelola oleh Manajemen Investasi (MI) untuk diinvestasikan ke berbagai instrumen investasi. Reksa dana biasanya punya beberapa jenis seperti reksa dana pasar uang yang menginvestasikan uangnya di deposito, reksa dana pendapatan tetap yang menginvestasikan uangnya di obligasi dan atau surat utang negara, reksa dana saham yang menginvestasikan uangnya di saham, dan campuran antara saham dan pendapatan tetap.

Lalu apa yang dimaksud dengan reksa dana indeks? Reksa dana indeks merupakan reksa dana yang menginvestasikan uangnya ke saham-saham yang tergabung dalam indeks tertentu. Indeks yang biasa dijadikan acuan adalah LQ-45 yang merupakan 45 perusahaan yang paling sering diperdagangkan di pasar modal Indonesia dan umumnya merupakan perusahaan-perusahaan dengan kapitalisasi besar. Selain itu ada IDX 30 yang hanya memuat 30 perusahaan. Ada indeks lain juga seperti SRI Kehati yang berfokus kepada 25 perusahaan yang memiliki komitmen berkelanjutan untuk lingkungan. Reksa dana indeks biasanya diinvestasikan secara pasif, yang berarti Manajer Investasi (MI) tidak repot-repot dan cukup menyamai kinerja reksa dananya dengan indeks tersebut. Investasi secara pasif ini membuat reksa dana indeks memiliki biaya pengelolaan yang rendah. Penelitian yang saya lakukan secara pribadi juga menunjukkan bahwa reksa dana yang dikelola aktif tidak selalu dapat lebih baik dibanding pasar itu sendiri. Jadi, membiarkan investasi Anda setara pasar tidak terdengar buruk, bukan? Selain itu, Anda juga sudah berinvestasi kepada berbagai perusahaan sekaligus, mengurangi risiko yang ada.

Lalu untuk apa investasi? Ada dua tujuan, pertama untuk pensiun Anda dan yang kedua adalah memenuhi impian Anda di masa depan. Kenapa pensiun? Bukankah perusahaan sudah mempersiapkan pensiun buat saya? Benar, tetapi apakah jumlahnya akan mencukupi kebutuhan Anda di masa depan? Belum tentu. Oleh karena itu, tanggung jawab Andalah untuk memenuhi kebutuhan di masa depan, agar nantinya tidak selalu bergantung kepada anak Anda, apalagi anak Anda juga memiliki tantangan di masa depan. Bukankah kita akan senang jika tidak menambah diri kita sebagai sesuatu yang dipikirkan oleh anak sebagai masalahnya di masa depan nanti? Kemandirian finansial di masa tua adalah tanggung jawab Anda sendiri! Selain itu, investasi sangat berguna dalam mencapai tujuan Anda dalam jangka menengah-panjang. Misalkan Anda ingin membeli rumah atau menikah atau keduanya dalam waktu 5-10 tahun lagi. Berinvestasi adalah salah satu cara agar uang Anda dapat terus berkembang dan membuat Anda mencapai tujuan lebih cepat.

Tentunya Anda harus ingat bahwa investasi mengandung risiko. Anda tidak selalu dapat mengatakan bahwa investasi selalu memberikan pengembalian atau return. Tetapi dalam jangka panjang, tren yang terlihat adalah selalu terjadi pertumbuhan dalam investasi. Oleh karena itu, setiap penasihat keuangan selalu menganjurkan Anda untuk menabung tergantung kepada kondisi dan risiko yang bisa Anda tanggung. Sebagai catatan, reksa dana indeks merupakan investasi dengan risiko yang tinggi. Jika Anda merasa ragu, Anda bisa menggunakan reksa dana pasar uang yang memiliki risiko yang paling rendah atau reksa dana pendapatan tetap yang lebih rendah risikonya dibanding saham.

Pengeluaran dan Pengeluaran: Pengendalian Diri yang Butuh Konsistensi

Benar, pengeluaran dan pengeluaran, banyak sekali uang yang harus kita keluarkan ya? Jangan khawatir, Anda tidak sendiri. Merupakan masalah bagi setiap orang untuk mengendalikan pengeluarannya karena berhubungan dengan kenikmatan hidup. Terkadang seseorang berkata, "Untuk apa punya uang banyak jika tidak dipakai?". Saya setuju dengan kata-kata tersebut. Tetapi bukan berarti Anda harus menghabiskaan seluruh uang Anda untuk kenikmatan saja. Menjadi seseorang yang bijak dalam mengendalikan keuangannya bukan hanya soal menghentikan pengeluaran tetapi mengendalikannya.

Pertama, ada baiknya Anda mencatat pengeluaran Anda. Kenapa? Karena pengeluaran yang tidak tercatat akan menyebabkan Anda buta, kemana saja uang Anda habis? Jika Anda cukup dekat dengan smartphone, Anda bisa menggunakan berbagai aplikasi keuangan yang digunakan untuk mencatat keuangan Anda (keywoard: money management) tetapi saya sendiri menggunakan Sprouts yang tersedia di Google Play Store. Dengan demikian Anda bisa tahu berapa banyak Anda gunakan tiap bulannya.

Kedua, perhatikan kembali pengeluaran Anda yang sudah dicatat tersebut. Untuk apa saja Anda habiskan uang Anda? Kebutuhan utama sudah pasti ada, tetapi bagaimana dengan investasi, asuransi, tabungan, dan kebutuhan sekunder dan tersier? Inilah waktunya Anda menimbang-nimbang berapa banyak yang ingin Anda sisihkan dari pendapatan Anda untuk berbagai kebutuhan. Utamanya Anda ingin terus berinvestasi dan menabung, kemudian kebutuhan utama, membayar asuransi, dan memenuhi kebutuhan sekunder dan tersier Anda berurutan. Ketika pendapatan Anda meningkat, jangan sampai kebutuhan Anda meningkat terlalu jauh. Akan lebih bijak jika uang tersebut Anda investasikan kembali dan tunggu beberapa waktu sebelum membelanjakannya.

Bagi beberapa orang, terkadang mereka melupakan kebutuhan sekunder dan tersier sepenuhnya. Apa tepat demikian? Saya rasa tidak. Anda perlu memberikan ruang agar Anda dapat merasakan kehidupan yang menyenangkan. Tidak ada salahnya menghabiskan uang untuk hobi atau sesuatu yang benar-benar Anda sukai, hanya saja jangan sampai terlalu liar dan menghabiskan uang Anda. Khilaf membuat Anda tersesat dalam mengelola keuangan Anda. Bagi Anda yang belum yakin, coba bagi pendapatan Anda dalam persentase dan berusaha untuk tetap dalam persentase itu. Berapa % untuk kebutuhan utama, investasi, tabungan, asuransi, dan kebutuhan lain? Semuanya bergantung kepada Anda tetapi tetaplah konsisten!

Semoga Anda dapat mengendalikan keuangan Anda lebih baik setelah membaca post ini! Jika ada pertanyaan, silakan ditanyakan melalui kolom komentar di bawah. Terima kasih!

Sumber foto:
https://www.thejakartapost.com/news/2019/03/08/rupiah-drops-to-rp-14234-per-us-dollar.html

Comments